Dello is The One!

Konten kali ini, karena suasana hatiku bersemi-semi bak penyair puisi alakadarnya sedang mendapatkan mood yang tepat, aku ingin menulis dengan gaya puitis. Semoga nggak memalukan amat. 😁

..
Ketika itu, pertemuan ketiga
Degum jantung tidak menentu menantikannya
Hati sumringah seperti matahari yang selalu menyapa di pagi hari
Alunan musik mengiringi canda tawa tiada habis
Dia cantik dengan senyumnya yang memancarkan kehangatan
Menawan merona
Sungguh apakah sungguh ini yang Engkau tunjukkan
Tak terasa sore menjelang, tugas pun dilaksanakan
Berbagi kepada sanak saudara sungguhlah nikmat
Pakaian bertumpuk selaras dengan ego dan kekolotan
Pantaslah kita untuk meluangkan waktu berbenah
Membagikan kepada sesama
Membagi kasih dan tawa
.
Hujan mensyahdukan suasana
Ku sambut hujan untuk menjemputnya
Dengan kereta besi aku membawanya mendekat agar hujan tidak merusak pesonanya
Tak ku sangka kami mempunyai pemikiran yang sama
Pergi ke tempat yang dapat menambah rasa rindu dan syahdu
Suasana dingin malam kala itu
Dendang lagu yang memacu adrenalinku untuk bertanya
Tak kuasa hati ini untuk menahan
Tuhan, dengan berkat dan kekuatanmu aku mencoba
Tangan dingin, hati berdegum
"Kamu mau kah jadi pacarku?"
..

Ketika aku putuskan untuk menjadikan dia pasanganku, aku tidak ada ragu di dalam hati, yang ada hanyalah rasa senang dan sumringah. Dan yang aku yakin, ketika itu, aku merasa dia adalah pasangan hidupku yang ditunjukkan oleh Tuhan. Sampai sekarang pun aku masih tidak dapat berpikir secara logis, bagaimana kami dapat bertemu secepat itu dan menjadi pasangan yang cocok untuk satu sama lain. Tuhan sunggu luar biasa.




 
 

Ian Yulianto